Tokyo Clanpool adalah sebuah game dungeon-crawler JRPG klasik yang dikembangkan oleh Compile Heart, pengembang yang juga dikenal karena seri Neptunia. Game ini berlatar belakang di sebuah Tokyo versi distopia, di mana ada sebuah menara labirin misterius yang dipenuhi oleh monster-monster.
Kamu akan berperan sebagai Perdana Menteri bernama Natsume Kannuki, bersama dengan para anggota kabinetnya yang disebut Diet Dolls. Mereka adalah kelompok wanita istimewa yang memiliki kemampuan untuk menyerap ether dari monster yang mereka kalahkan, sehingga bisa menjadi lebih kuat.
Meskipun karakter-karakter dalam game ini memiliki desain tipikal gadis anime yang sering kita temui, cerita dalam game ini penuh dengan momen-momen penuh pengkhianatan. Namun, di balik cerita yang serius, ada juga banyak lelucon dan guyonan dalam interaksi antar karakter, mirip dengan apa yang ada di game Neptunia. Narasi dalam game ini disajikan dalam bentuk visual novel dengan kotak teks yang sederhana.
Eksplorasi
Seperti game dungeon-crawler pada umumnya, game ini menggunakan perspektif orang pertama saat eksplorasi. Dungeon yang ada cukup luas, meskipun masih mudah dipahami. Salah satu hal yang agak mengganggu adalah ketika kamu harus keluar dari dungeon untuk memulihkan karakter, mengisi ulang item yang diperlukan, atau bahkan memberi suara pada pemerintah favoritmu.
Ketika kamu kembali ke dungeon sebelumnya, semua yang telah kamu lakukan akan ter-reset. Item yang telah kamu peroleh dari peti harta karun, pintu yang sudah dibuka, bahkan jalur yang sudah dieksplorasi akan kembali seperti semula, sehingga kamu harus mengulang proses tersebut lagi.
Pertarungan
Salah satu aspek yang cukup mengganggu dalam game ini adalah tingginya tingkat encounter dengan musuh. Sistem Random Encounter yang tidak bisa dimatikan bisa mengganggu alur permainan, terutama ketika kamu terpaksa terlibat dalam pertempuran yang tidak diinginkan. Selain itu, EXP yang diperoleh dari pertarungan terasa sangat sedikit, membuat permainan terasa lebih grindy.
Game ini menggunakan sistem pertarungan turn-based tradisional, di mana kamu harus memilih perintah untuk setiap anggota party sebelum mereka mengeksekusinya. Namun, alur pertarungannya terasa sangat lambat, yang bisa membuat pengalaman bermain jadi sedikit menjengkelkan. Seperti eksplorasinya, pertarungan juga disajikan dari sudut pandang orang pertama, tetapi dengan karakter chibi yang muncul saat serangan untuk menunjukkan animasinya.
Visual
Karena game ini merupakan port dari versi PSVita yang dirilis sekitar tujuh tahun yang lalu, animasi dan desain visualnya tidak banyak berubah dan terlihat sedikit ketinggalan zaman jika dibandingkan dengan game-game terbaru. Meskipun tidak buruk, game ini mulai terlihat usang. Dari pengembang yang sama dengan Neptunia, banyak kesamaan yang ditemukan dalam desain karakter. Karakternya memang dirancang dengan fan-service sebagai daya tarik utama, namun porsinya masih terasa wajar dan tidak berlebihan.
Desain labirin dalam game ini cukup sederhana, dengan dinding yang terlihat serupa. Hal ini bisa dimaklumi, mengingat sifat game dungeon-crawler yang memang sering menampilkan labirin dengan desain serupa. Sayangnya, desain monster dalam game ini terkesan repetitif, dengan variasi warna, tetapi spesies monster yang sama berulang kali muncul.
Audio
Game buatan Compile Heart memang tidak menonjolkan visual yang mewah, namun mereka sangat memprioritaskan kualitas audio. Soundtrack yang ada dalam game ini sangat solid dan dirancang dengan baik. Sulih suara karakter juga terdengar penuh semangat dan berhasil menambahkan humor konyol, sehingga suasana permainan menjadi lebih hidup.
Meskipun plotnya terkesan biasa saja dan butuh waktu bagi kamu untuk membiasakan diri dengan alur ceritanya, game ini sebenarnya memiliki daya tarik yang cukup besar, mirip dengan game Neptunia. Bahkan, dibandingkan dengan game dungeon-crawler lainnya seperti Etrian Odyssey, Tokyo Clanpool terasa lebih mudah dipahami.
Tokyo Clanpool adalah game dungeon-crawler yang cukup menyenangkan dan bisa menjadi titik awal yang baik bagi kamu yang baru pertama kali mencoba genre ini. Eksplorasi dungeon dalam game ini tidak terlalu sulit, meskipun sistem yang membuatnya ter-reset saat kembali ke dungeon sedikit mengganggu. Meskipun cerita di awal hingga pertengahan cukup menarik, cerita di bagian akhir justru terasa mengecewakan.